Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/wartajaya.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Oknum Polisi Polrestabes Makassar Todong Santri Pakai Senpi
Site icon www.wartajaya.com

Oknum Polisi Polrestabes Makassar Todong Santri Pakai Senpi

WARTAJAYA – Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan seorang oknum polisi menodongkan pistol ke sejumlah santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Imam Al-Zuhri Kabupaten Gowa, Rabu (23/23/2011).

Belakangan diketahui, oknum polisi tersebut merupakan anggota polisi lalu lintas Polrestabes Makassar berinisial Brigadir A.

Kombes Pol Komang Suartana, Kabid Humas Polda Sulsel, mengatakan kasus tersebut kini sudah ditangani dan Brigadir A juga sedang dalam pemeriksaan.

“Orangnya sudah diperiksa dan senjatanya sudah ditarik,” katanya, Senin (28/11).

Baca Juga : Oknum Polisi Pengirim Sabu Ke Hakim Divonis 6 Tahun Penjara

Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren, Suhuri Bin Rosli mengatakan, kasus tersebut bermula dari Brigadir A yang datang ke pesantren dengan marah karena merasa rumahnya dilempari batu.

Brigadir A mengira para santri yang melakukan aksi pelemparan batu dan ia mendatangi pesantren dalam keadaan emosi.

Dari video yang beredar, terlihat Brigadir A mengangkat kerah baju salah seorang santri hingga mengeluarkan pistol.

Pihak Pondok Pesantren pun berusaha menjelaskan kepada Brigadir A dan memberikan rekaman CCTV hingga terbukti bukan santri yang melempari rumahnya dengan batu.

Baca Juga : Polisi Ungkap Penipuan Masuk Akpol, Total Kerugian Mencapai Rp 4,7 M

“Sebenarnya setelah keributan itu reda dan oknum polisi sudah saya berikan videonya,” ungkapnya, Selasa (29/11).

Selanjutnya, Brigadir A meminta maaf kepada pimpinan dan juga santri pondok pesantren, lalu pergi mencari pelaku sebenarnya.

“Mereka pergi mencari pelaku sebenarnya, tapi sebelum pergi, oknum polisi itu meminta maaf kepada saya selaku pimpinan pondok dan kepada para santri,” lanjutnya.

Namun, kata Suhuri kabar Brigadir A menodongkan pistol ke sejumlah santri sampai ke pihak orangtua dan sejumlah orang tua tidak terima anaknya diperlukan demikian sehingga kasus tetap berlanjut.

“Hanya saja berita ini sampai ke orangtua mereka dan orang tua tidak terima bahwa anak mereka diperlakukan seperti ini dan inilah yang menyebabkan masalah ini terus berlanjut,” pungkasnya.

Baca Juga : 2 Oknum Brimob Lampung Ditangkap Densus 88, Diduga Bergabung ke ‘Polisi Cinta Sunnah’

sumber : kabarmakassar

Exit mobile version