Bogor, Beritasatu.com – Aliansi mahasiswa Bogor menggelar kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Kegiatan yang digelar di STKIP Muhammadiyah, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/8/2021), itu merupakan hasil sinergisitas antara mahasiswa dan Polri.
Gerakan vaksinasi ini diselenggarakan oleh beberapa organisasi mahasiswa Bogor, yaitu STKIP Muhammadiyah Bogor, IAIN Laa Roiba, dan BEM IKI Bogor. Tiga organisasi mahasiswa itu juga berkolaborasi dengan enam elemen kemahasiswaan lainnya, yakni BEM Nusantara, BEM Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia (PTMI), Perhimpunan Mahasiswa Informatika dan Komputer Nasional, Aliansi Mahasiswa dan Aktivis Nasional (AMAN) Indonesia, serta BEM Perguruan Tinggi Agama Islam.
Koordinator Presidium Nasional BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia (PTMI), Nur Eko Suhardana mengatakan, program vaksinasi ini merupakan wujud ikhtiar mahasiswa dalam membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia. Para mahasiswa bertekad untuk membantuk pemerintah dalam membentuk kekebalan komunbal (herd community).
“Melalui kolaborasi elemen mahasiswa ini kita bisa membuktikan bahwa mahasiswa bisa turut andil dalam pencegahan Covid-19. Sehingga, apa yang menjadi tujuan bangsa Indonesia dalam penanggulangan Covid-19 ini bisa terwujud dan kita bisa segera terbebas dari pandemi ini,” jelas Eko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (8/8/2021).
Dalam gerakan vaksinasi aliansi mahasiswa Bogor ini ditargetkan sebanyak 2.000 mahasiswa dan masyarakat umum bisa mendapatkan vaksin Covid-19.
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono meninjau langsung pelaksanaan kegiatan tersebut. Dia mengatakan, sinergisitas antara Polri, TNI, dan mahasiswa harus terus dilanjutkan sebagai bentuk kepedulian dalam melawan Covid-19.
“Ini menunjukan kepedulian kita. Covid-19 itu memang nyata dan penyebaranannya harus kita putus. Salah satunya dengan vaksinasi, seperti yang dilakukan mahasiswa hari ini,” kata Komjen Gatot.
Dikatakan, masyarakat kini sudah sangat antusiasme untuk bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Dia pun menekankan, peran masyarakat sangat penting dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Semula, banyak masyarakat yang ragu untuk divaksin, tetapi sekarang antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk bisa mendapatkan vaksin,” kata Gatot.
Namun, dia mengingatkan, meski sudah mendapatkan vaksin, masyarakat harus tetap patuh dan displin dalam menjalankan protokol kesehatan. “Bukan berarti orang yang sudah divaksin dia tidak akan terpapar. Tetap patuhi protokol kesehatan, cuci tangan dan saling mengingatkan. Kalau ini bisa kita laksanakan dengan baik, tingkat keterpaparan bisa turun,” katanya.
Kordinator Pusat Aliansi Mahasiswa dan Aktivis Nasional (AMAN) Indonesia, Ginka Ginting mengatakan, gerakan vaksinasi aliansi mahasiswa ini sudah diselenggarakan di banyak wilayah. Kabupaten Bogor merupakan lokasi keenam dari kegiatan vaksinasi ini.
“Vaksinasi nasional sudah kita selenggarakan di beberapa tempat. Hari ini digelar di Bogor dengan tuan rumah Muhammadiyah Bogor, Kepanitiannya ada tiga, yakni Muhammadiyah Bogor, IAIN Laa Roiba, dan BEM IKI Bogor,” ujar Ginka Ginting.
Sebelumnya, gerakan vaksinasi aliansi mahasiswa ini sudah digelar di GOR Bulungan (Jakarta), Makassar, Universitas Bhayangkara, UIN Surakarta, dan Universitas Muslim Medan. Masing-masing kegiatan disediakan 2.000 dosis vaksin.
“Kami ajak mahasiswa untuk berani divaksin. Mahasiswa harus menjadi garda terdepan, menjadi contoh untuk seluruh masyarakat. Mahasiswa berdiri paling depan untuk mengakomodasi seluruh elemen agar mau bersama-sama divaksin dalam ikhtiar menyelamatkan bangsa,” ujar Ginka.
Selanjutnya, kata dia, vaksinasi aliansi mahasiswa akan digelar di Banten, Pare-Pare, dan Yogyakarta. Target yang akan dicapai di masing-masing tempat adalah 3.000 dosis.
Sumber: BeritaSatu.com