Korlantas Perketat Patroli Malam pada Hari Kedua Operasi Zebra 2025

Operasi Zebra 2025 memasuki hari kedua dengan penguatan strategi pengawasan dan penegakan hukum di berbagai daerah. Kegiatan tahunan yang digelar menjelang libur Natal dan Tahun Baru ini menempatkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama. Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan bahwa kegiatan hari kedua berlangsung lebih terarah dengan fokus pada penindakan balap liar serta pendekatan persuasif kepada komunitas ojek online (ojol).

Menurut Irjen Agus, kepolisian memperluas pemantauan pada lokasi-lokasi rawan balap liar yang kerap muncul pada malam hari. Ia menjelaskan bahwa sejumlah polda telah meningkatkan aktivitas penertiban, sehingga puluhan sepeda motor berhasil diamankan. Banyak kendaraan yang terjaring dalam operasi ditemukan mengalami modifikasi ekstrem dan tidak dilengkapi nomor polisi. Kondisi tersebut mencerminkan pola balap liar yang kini lebih terstruktur dan memerlukan penanganan komprehensif.

Sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Operasi Zebra 2025 diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas secara menyeluruh. Pendekatan edukasi, pengawasan lapangan, serta penegakan hukum berbasis data diterapkan agar potensi pelanggaran dapat ditekan secara efektif. Irjen Agus juga menginstruksikan jajarannya untuk memperketat patroli setelah pukul 23.00, terutama di jalur-jalur gelap yang kerap dimanfaatkan pelaku balap liar.

Selain penanganan pelanggaran ekstrem, Operasi Zebra tahun ini menempatkan hubungan dengan komunitas ojol sebagai salah satu sasaran utama. Kegiatan sosialisasi dilakukan langsung di titik kumpul pengemudi, seperti pangkalan tidak resmi, area publik, hingga pusat keramaian transportasi. Melalui edukasi lapangan tersebut, polantas menyampaikan pentingnya penggunaan helm standar, kepatuhan terhadap marka dan rambu, serta larangan mengoperasikan ponsel selama berkendara.

Irjen Agus menilai edukasi kepada pengemudi ojol sangat penting mengingat tingginya intensitas mobilitas mereka di jalan raya. Dengan pendekatan humanis dan dialog terbuka, kepolisian berharap para pengemudi dapat lebih memahami risiko kecelakaan dan menerapkan keselamatan sebagai prioritas utama dalam bekerja.

Rekapitulasi pelaksanaan hari kedua mencatat sebanyak 46 kejadian kecelakaan. Dari jumlah tersebut, empat orang dilaporkan meninggal dunia, 14 mengalami luka berat, dan 53 lainnya mengalami luka ringan. Seluruh kejadian, kata Irjen Agus, telah ditangani melalui langkah cepat di lapangan, mulai dari pengamanan area, pendataan korban, hingga proses penyelidikan awal untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

Di tengah upaya menekan jumlah pelanggaran, Irjen Agus mengajak seluruh pengguna jalan untuk mendukung jalannya Operasi Zebra 2025. Ia meminta masyarakat mematuhi aturan lalu lintas, menjaga ketertiban, dan mengutamakan keselamatan selama berkendara. Ia menambahkan bahwa keberhasilan operasi tidak hanya ditentukan oleh aparat, tetapi juga oleh kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat.

Operasi Zebra 2025 dijadwalkan berlangsung hingga akhir November. Dengan berbagai pendekatan yang ditempuh, kepolisian menargetkan terciptanya situasi lalu lintas yang lebih aman dan tertib menjelang masa libur panjang akhir tahun. Upaya pencegahan diharapkan mampu mengurangi angka kecelakaan serta memberikan rasa aman bagi seluruh pengguna jalan.

Exit mobile version