Ekonomi

Kakorlantas Polri Pastikan Kesiapan Smart City Policing Hadapi Operasi Nataru di Bali

BALI – Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas), Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., memastikan kesiapan pengamanan dan pengelolaan lalu lintas di Bali menjelang Operasi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024. Pengecekan dilakukan langsung dengan menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk serta menyusuri jalur hingga wilayah Kota Bali.

Menurut Irjen Pol Agus, “Dini hari tadi kami mencoba menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk, sekaligus menyusuri jalur dari Ketapang sampai wilayah Kota Bali. Dari hasil pengecekan tersebut, Polda Bali bersama seluruh stakeholder sudah siap melaksanakan Operasi Natal dan Tahun Baru.”

Pengelolaan lalu lintas selama Nataru tidak hanya difokuskan pada jalan tol, tetapi juga pada jalan arteri, kawasan penyeberangan, tempat ibadah, dan kawasan wisata yang merupakan destinasi nasional dan internasional. Irjen Pol Agus menegaskan, “Jalur menuju destinasi wisata dan area wisata harus dikelola dengan baik. Berbagai skenario rekayasa lalu lintas sudah disiapkan agar arus tetap lancar dan aman.”

Kesiapan tersebut didukung oleh perencanaan taktis yang disusun Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Bali, termasuk paparan Tactical Working Group yang memuat langkah-langkah penanganan persoalan lalu lintas selama Operasi Lilin.

Kakorlantas juga meninjau implementasi Smart City Policing Road Safety di Ditlantas Polda Bali. Sistem ini terkoneksi dengan Command Center Road Safety dan didukung oleh 236 CCTV terintegrasi untuk pengelolaan keamanan dan lalu lintas secara real time. “Smart City Policing Road Safety memungkinkan pengendalian lalu lintas dan keamanan berbasis teknologi. Ke depan, sistem ini akan diintegrasikan dengan ETLE agar pengawasan berjalan secara elektronik dan efektif,” jelas Irjen Pol Agus.

Integrasi teknologi ini diharapkan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan berlalu lintas tanpa harus mengandalkan patroli konvensional. Pemantauan kondisi lalu lintas dapat dilakukan secara langsung dan terhubung lintas instansi.

Dalam Operasi Nataru, pengamanan dibagi dalam empat klaster utama: pengelolaan jalan tol, jalan arteri, dan jalur alternatif; pengamanan penyeberangan pelabuhan seperti Gilimanuk–Ketapang; pengamanan tempat ibadah, kawasan wisata, serta kegiatan pergantian tahun; dan penanganan kontingensi akibat cuaca ekstrem.

Berbagai skenario rekayasa lalu lintas telah disiapkan, termasuk pengalihan arus, contraflow, dan one way jika terjadi peningkatan volume kendaraan. Rencana darurat juga dibuat untuk mengantisipasi gangguan cuaca seperti gelombang tinggi yang dapat memengaruhi operasional penyeberangan. “Jika terjadi kondisi ekstrem dan penyeberangan tidak dapat beroperasi, sudah ada skenario penanganan, termasuk penyiapan buffer zone dan rest area untuk menampung kendaraan,” tambah Irjen Pol Agus.

Berdasarkan paparan yang diterima, terdapat peningkatan kendaraan barang sekitar 10 persen yang masih dalam kondisi terkendali. Proyeksi kenaikan arus kendaraan selama Nataru diperkirakan berkisar 7–10 persen dibandingkan hari normal.

Operasi Lilin akan berlangsung mulai 20 Desember hingga 2 Januari 2024 dengan puncak arus lalu lintas diprediksi terjadi pada 24 Desember di pelabuhan, bandara, dan jalur utama di Bali.

Irjen Pol Agus menekankan pentingnya sinergi seluruh stakeholder dalam menghadapi dinamika Nataru. “Polri bersama pemerintah daerah, Dinas Perhubungan, dan unsur terkait akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas selama periode libur Natal dan Tahun Baru,” tutupnya.

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button