Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 10:30 pagi waktu setempat ini disebabkan oleh ledakan sejumlah sel baterai di dalam gudang yang berisi sekitar 35.000 unit sel baterai. Kim Jin-young, seorang petugas pemadam kebakaran lokal, menjelaskan bahwa api cepat membesar setelah ledakan tersebut.
Petugas pemadam kebakaran terus berjuang memadamkan sisa-sisa api yang masih membara di pabrik yang dioperasikan oleh produsen baterai Aricell. Gambar-gambar yang beredar dari kantor berita Yonhap menunjukkan asap tebal dan kepulan api yang masih menyala di dalam gedung, sementara puluhan mobil pemadam kebakaran terlihat berusaha menanggulangi kebakaran.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, telah mengeluarkan instruksi darurat kepada otoritas terkait untuk melakukan upaya penyelamatan dengan maksimal. “Memobilisasi semua personel dan peralatan yang tersedia untuk fokus mencari dan menyelamatkan orang,” kata Presiden Yoon, menunjukkan tingkat keseriusan pemerintah dalam menanggapi kejadian ini.
Keselamatan petugas pemadam kebakaran menjadi perhatian utama dalam penanggulangan kebakaran ini, mengingat penyebaran api yang sangat cepat dan kompleksitas situasi di lapangan. Meskipun upaya penyelamatan masih berlanjut, penyebab pasti kebakaran ini belum dapat dipastikan.
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu produsen terkemuka baterai lithium di dunia, yang digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk kendaraan listrik yang semakin populer. Produsen seperti Aricell memasok baterai-baterai ini kepada produsen kendaraan listrik global, termasuk Tesla.
Insiden ini merupakan pukulan berat bagi industri baterai global, mengingat pentingnya peran Korea Selatan dalam rantai pasokan global baterai lithium. Otoritas setempat dan pihak terkait diharapkan dapat segera mengidentifikasi penyebab kebakaran ini dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Kami akan terus mengikuti perkembangan lebih lanjut terkait tragedi ini dan memberikan informasi yang terbaru seiring dengan berjalannya waktu.
Baca juga: Dendam karena Dipecat! Nagaraju Hapus 180 Server NCS, Kerugian Rp 11 Miliar