Wartajaya.com – Faldo Maldini, Staf Khusus Sekretaris Negara (Mensesneg), mengatakan Presiden Jokowi tidak pernah tersinggung dengan kritikan mahasiswa.
Namun, ia menilai penyampaian kritik harus dilakukan secara normal. Hal itu disampaikan Faldo menanggapi pertanyaan terkait penangkapan sejumlah mahasiswa saat kunjungan Presiden Jokowi ke kampus Universitas Cerberas Maret (UNS), Senin (13/9).
Ketika orang no satu di Indonesia lewat, mereka ditangkap setelah memasang poster di pinggir jalan. “Ini seharusnya normal. Presiden tidak akan pernah tersinggung atau frustrasi dengan kritik mahasiswa. Tentu pemerintah akan mempertimbangkan dan mempertimbangkan keinginan ini.
Ini negara demokrasi,” kata Faldo kepada wartawan, Selasa (14/9). Dikatakannya, aparat keamanan di bidang ini sudah memiliki berbagai standar untuk melindungi presiden. Terlebih, saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19 yang berpotensi besar terjadi kerumunan saat Jokowi melakukan kunjungan kerja.
“Aparat tentu sudah punya berbagai perhitungan untuk melakukan tindakan preventif. Presiden datang saja sudah berpotensi besar mengakibatkan kerumunan, apalagi ditambah aksi demonstrasi,” kata dia.
Sebelumnya, para mahasiswa membentangkan poster saat Jokowi hendak memasuki kampus Kentingan untuk menghadiri pertemuan dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Auditorium Fakultas Kedokteran.
Menjelang kedatangan Jokowi, para mahasiswa memang berada di lokasi Jalan Ir Sutami, yang merupakan jalur utama menuju kampus. Mereka berbaur di tengah-tengah warga yang ingin menyaksikan Presiden melintas.
Selain mengamankan pendemo, petugas juga menyita beberapa poster. Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak tampak turut memeriksa warga yang berada di sekitar lokasi. Dia meminta warga tidak berkerumun di sekitar pintu gerbang UNS.
Ada sekitar 7 mahasiswa dimasukkan ke dalam mobil. Mereka lalu dibawa ke Mapolresta Surakarta. Mantan Kapolres Karanganyar itu enggan memberikan keterangan kepada wartawan yang menanyainya tentang kejadian itu.
Sementara itu, Presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UNS Zakky Musthofa membenarkan adanya penangkapan tersebut. Ia membantah jika para mahasiswa melakukan demo. Menurutnya, mereka hanya sekadar menyambut dan menyampaikan aspirasi.
“Kami ini hanya ingin menyambut Presiden dan sedikit menyampaikan aspirasi melalui poster. Kata-katanya kan biasa saja. ‘Pak Jokowi tolong benahi KPK dan lainnya’, ujar Zakky saat dihubungi wartawan.
Menurut Zakky, pihaknya masih akan memantau perkembangan para mahasiswa yang diamankan. Dia memperkirakan ada sekitar 6 hingga 7 rekannya yang dibawa petugas.
Sumber: Liputan6.com [gil]