Operasi Zebra Hari Keempat: Penegakan Hukum Berbasis ETLE Semakin Menguat
Pelaksanaan Operasi Zebra 2025 pada hari keempat, Kamis, 20 November 2025, menunjukkan ritme yang stabil di berbagai daerah. Seluruh satuan kewilayahan menjaga konsistensi kegiatan sebagaimana arahan pimpinan Korlantas pada hari-hari sebelumnya. Tren peningkatan aktivitas pada hari keempat menjadi sinyal bahwa strategi yang diterapkan masih berada di jalur yang tepat.
Korlantas Polri menegaskan bahwa keberhasilan operasi tidak hanya bertumpu pada kehadiran petugas di lapangan, tetapi juga pada ketepatan membaca data harian. Analisis situasi dianggap penting sebagai dasar pengambilan langkah operasional yang terukur. Dengan dasar tersebut, jajaran diperintahkan tetap menjaga standar profesional, termasuk memastikan keselamatan masyarakat selama operasi berlangsung. Konsistensi pada H4 dipandang sebagai momentum untuk memperkuat pola kerja pada pekan kedua Operasi Zebra 2025.
Edukasi Keselamatan Mengalami Kenaikan Signifikan
Kegiatan pendidikan masyarakat tertib lalu lintas pada H4 menunjukkan peningkatan mencolok. Data nasional mencatat lebih dari 41 ribu kegiatan bimbingan dan penyuluhan. Aktivitas tersebut mencakup sambang komunitas, sosialisasi di sekolah dan kampus, hingga penyuluhan di lingkungan perusahaan. Peningkatan ini mencerminkan perluasan jangkauan edukasi serta komitmen jajaran dalam menumbuhkan kesadaran keselamatan sejak dini.
Selain itu, penyebaran materi keselamatan mencapai lebih dari setengah juta kegiatan. Leaflet masih menjadi media paling dominan, disusul stiker, spanduk, dan papan reklame. Berbagai kanal publikasi, mulai dari media cetak, elektronik hingga media sosial, turut menguatkan arus informasi keselamatan berkendara. Laporan harian juga menunjukkan interaksi publik di media sosial tetap stabil dan cenderung meningkat.
Kegiatan Preventif Menguat di Operasi Zebra Hari Keempat
Pada sektor pencegahan, Operasi Zebra 2025 hari keempat mencatat lebih dari 511 ribu kegiatan. Pemeriksaan keselamatan pengemudi angkutan umum dan kendaraan berat menunjukkan peningkatan. Ribuan kegiatan ramp check dilakukan terhadap sopir bus dan truk, sedangkan pengecekan di sekolah, kampus, dan perusahaan memperlihatkan kolaborasi lintas sektor yang semakin solid.
Penempatan personel di titik rawan pelanggaran juga mengalami kenaikan, demikian pula aktivitas patroli di lokasi-lokasi yang dianggap memiliki potensi kecelakaan. Sementara itu, kegiatan pengaturan lalu lintas pada jam sibuk terus dioptimalkan untuk menjaga kelancaran arus kendaraan. Pola ini dinilai telah menggambarkan kesiapan jajaran dalam menekan potensi pelanggaran dan kecelakaan sejak dini.
Penindakan Berbasis ETLE Semakin Menguat
Penegakan hukum pada H4 menunjukkan peningkatan jumlah perkara. Lebih dari 245 ribu pelanggaran ditindak melalui berbagai mekanisme. ETLE statis dan mobile kembali menjadi kontributor utama dengan puluhan ribu pelanggaran yang terekam. Sementara itu, tilang manual tetap berada pada angka rendah sesuai kebijakan pembatasan penindakan langsung.
Kategori pelanggaran pengendara roda dua masih didominasi pelanggaran helm SNI, disusul aksi balap liar yang ikut meningkat. Pengendara di bawah umur juga tercatat cukup tinggi sehingga membutuhkan perhatian lebih. Untuk kendaraan roda empat, pelanggaran serupa turut ditemukan dan menjadi bahan evaluasi pada pekan berikutnya.
Penertiban Balap Liar dan Perlindungan Pejalan Kaki
Aktivitas penertiban balap liar pada H4 mencapai ratusan kegiatan. Sebagian besar dilakukan di wilayah dengan potensi kerawanan tinggi, termasuk daerah yang sebelumnya sering menjadi lokasi kumpul anak muda pada malam hari. Ratusan kendaraan tanpa kelengkapan legal turut diamankan untuk pemeriksaan lanjutan.
Selain itu, keselamatan pejalan kaki tetap menjadi prioritas. Personel ditempatkan di titik penyeberangan, kawasan sekolah, pasar, dan pusat keramaian. Langkah ini diambil untuk memastikan kelompok rentan memperoleh ruang aman dalam mobilitas harian.
Situasi Kecelakaan Menjadi Dasar Prioritas Operasi Zebra
Data kecelakaan lalu lintas pada hari keempat mencatat lebih dari 600 kasus dengan korban meninggal, luka berat, maupun luka ringan. Nilai kerugian material juga tergolong tinggi sehingga mendorong jajaran untuk memetakan ulang titik rawan kecelakaan pada masing-masing wilayah. Pengumpulan data mencakup waktu kejadian, kondisi lingkungannya, hingga faktor pengemudi, sebagai dasar untuk menyusun strategi pencegahan lanjutan.
Sentimen Publik Stabil dengan Dominasi Pesan Humanis
Pemantauan media menunjukkan lebih dari 346 ribu publikasi mengenai operasi, dengan narasi yang didominasi edukasi keselamatan, imbauan tertib berlalu lintas, serta laporan kegiatan lapangan. Grafik penyebutan harian terlihat stabil, dan sentimen publik berada di level netral menuju positif. Peningkatan konten edukatif dan dokumentasi lapangan diharapkan dapat menjaga persepsi publik terhadap profesionalitas petugas.
Menutup laporan hari keempat, Korlantas kembali mengajak masyarakat untuk menaati aturan dan menjaga keselamatan bersama. Operasi Zebra 2025 dikatakan akan terus dilaksanakan dengan mengedepankan profesionalitas dan pelayanan terbaik kepada publik.



