Korlantas Polri Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir Aceh Tamiang
Tim Kemanusiaan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri turun langsung ke wilayah Aceh Tamiang untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir. Kehadiran tim ini menjadi bagian dari respons cepat institusi kepolisian dalam mendukung penanganan bencana, khususnya pada fase darurat dan pemulihan awal. Selain menyalurkan bantuan kebutuhan pokok, personel Korlantas Polri juga terlibat aktif dalam pembersihan fasilitas umum yang terdampak luapan air.
Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho menjelaskan bahwa pengiriman tim kemanusiaan dan bantuan sembako dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Arahan tersebut menekankan pentingnya kehadiran aparat negara di tengah masyarakat saat bencana terjadi. Oleh karena itu, Korlantas Polri mengerahkan personel untuk memberikan bantuan nyata, baik melalui distribusi logistik maupun kerja-kerja kemanusiaan di lapangan.
Menurut Irjen Agus, kehadiran personel tidak hanya bertujuan menyalurkan bantuan material. Lebih dari itu, aparat diminta hadir dengan empati dan semangat pelayanan. Ia menegaskan agar seluruh anggota yang bertugas melayani masyarakat dengan tulus serta mengedepankan kepentingan korban bencana. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik sekaligus membantu mempercepat pemulihan sosial di wilayah terdampak.
Penyaluran bantuan sembako dilaksanakan di Desa Alur Bemban, Kabupaten Aceh Tamiang, pada Kamis (18/12/2025). Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kepala Induk Patroli Jalan Raya (Kainduk PJR) Cikampek, Komisaris Polisi Sandy Titah Nugraha. Setibanya di lokasi, tim disambut warga yang telah mengantre dengan tertib untuk menerima bantuan. Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, mengingat desa tersebut termasuk wilayah yang mengalami dampak cukup berat akibat banjir.
Kompol Sandy menjelaskan bahwa Desa Alur Bemban mengalami kerusakan signifikan, baik pada rumah warga maupun fasilitas umum. Kondisi tersebut membuat sebagian warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh sebab itu, bantuan sembako yang disalurkan diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar selama masa pemulihan.
Ia menambahkan bahwa bantuan ini diharapkan dapat membantu warga bertahan di tengah situasi sulit. Banjir tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis bagi korban. Dengan adanya bantuan logistik, masyarakat diharapkan dapat fokus pada upaya pemulihan lingkungan dan kehidupan sosial mereka.
Selain penyaluran sembako, Tim Kemanusiaan Korlantas Polri juga terlibat langsung dalam pembersihan fasilitas ibadah yang terdampak banjir bandang. Salah satu lokasi yang menjadi fokus kegiatan adalah Masjid Nurhasanah di Aceh Tamiang. Masjid tersebut dipenuhi lumpur dan sisa material yang terbawa arus banjir, sehingga tidak dapat digunakan untuk beribadah.
Dalam kegiatan pembersihan, personel Korlantas Polri terlebih dahulu memisahkan Al-Qur’an yang terkena lumpur untuk dibersihkan secara khusus. Setelah itu, mereka membersihkan lantai, dinding, serta area sekitar masjid. Dengan menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, anggota berjibaku membersihkan lumpur yang menumpuk di gorong-gorong depan masjid agar aliran air kembali lancar.
Kegiatan ini tidak dilakukan sendiri oleh aparat. Warga sekitar turut terlibat dalam aksi gotong royong tersebut. Kolaborasi antara aparat dan masyarakat terlihat solid, dengan masing-masing pihak saling membantu membersihkan sisa-sisa kotoran pascabanjir. Kerja bersama ini menjadi simbol kebersamaan dalam menghadapi dampak bencana alam.
Kompol Sandy menjelaskan bahwa pembersihan gorong-gorong menjadi langkah penting untuk mencegah genangan air jika hujan kembali turun. Saluran air yang tersumbat lumpur berpotensi menyebabkan banjir ulang. Oleh karena itu, tim memastikan aliran air dapat kembali berfungsi normal dari bagian belakang hingga ke depan masjid.
Ia juga mengungkapkan bahwa proses pembersihan tidak mudah. Ketebalan lumpur membuat pekerjaan menjadi berat dan menguras tenaga. Bahkan, salah satu personel sempat mengalami kelelahan berat di lokasi. Meski demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat tim untuk menyelesaikan tugas hingga masjid kembali bersih dan dapat digunakan.
Menurut Sandy, setiap upaya kecil yang dilakukan di lokasi bencana diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat. Kehadiran aparat tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga dukungan moral bagi warga yang tengah menghadapi masa sulit. Dengan demikian, proses pemulihan diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Korlantas Polri berharap masyarakat Aceh Tamiang dapat segera bangkit dari dampak banjir. Upaya penyaluran bantuan dan pembersihan fasilitas umum diharapkan menjadi bagian dari pemulihan awal, sembari menunggu proses rehabilitasi yang lebih menyeluruh dari berbagai pihak terkait.



