
Operasi Zebra 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025, resmi ditutup dengan catatan kinerja yang dinilai stabil dan terukur. Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonogroho menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran lalu lintas yang telah menjalankan tugas secara konsisten di berbagai wilayah. Ia menilai rangkaian kegiatan selama dua pekan tersebut menunjukkan kesiapan organisasi dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di tingkat nasional.
Dalam pernyataannya, Kakorlantas menegaskan bahwa pelaksanaan Operasi Zebra tahun ini berjalan sesuai sasaran. Seluruh kegiatan diarahkan untuk meningkatkan disiplin masyarakat, menguatkan kepatuhan berlalu lintas, serta meminimalkan potensi gangguan keselamatan melalui pendekatan pembinaan, pencegahan, dan penegakan hukum yang selaras dengan standar operasional.
Ritme Operasi Tetap Stabil hingga Hari Terakhir
Di seluruh wilayah, personel menjalankan tugas dengan pola kerja yang konsisten. Struktur komando dinilai berjalan efektif sehingga mampu merespons dinamika lapangan pada berbagai kondisi. Meskipun operasi memasuki fase penutup pada H14, seluruh satuan tetap mempertahankan intensitas kegiatan tanpa mengurangi kualitas pelaksanaan.
Kakorlantas memberikan penghargaan kepada personel yang bekerja siang dan malam untuk memastikan keamanan pengguna jalan tetap terjaga. Disiplin tersebut, menurutnya, mencerminkan kemampuan manajerial jajaran lalu lintas baik di tingkat Polda maupun Polres.
Pendekatan Pre-emtif Capai Jutaan Kegiatan Sosialisasi
Selama operasi, kegiatan pre-emtif mencatat total jutaan kegiatan pembinaan dan edukasi kepada masyarakat. Program berupa penyuluhan, sambang komunitas, sosialisasi di sekolah dan perusahaan, serta penyebaran materi keselamatan dilakukan secara masif di berbagai titik.
Upaya edukatif tersebut menggambarkan pola komunikasi yang humanis dan terencana. Kakorlantas menilai pendekatan tersebut berperan penting dalam membentuk perilaku aman bagi masyarakat, terutama di daerah dengan tingkat interaksi lalu lintas yang tinggi.
Upaya Preventif Diperkuat di Seluruh Wilayah
Kegiatan preventif menjadi pilar lain dalam Operasi Zebra 2025. Ramp check terhadap kendaraan, pemeriksaan kelengkapan, penempatan personel di titik rawan, hingga patroli intensif dilakukan sebagai langkah untuk memastikan ruang lalu lintas tetap terkendali. Patroli pada jam sibuk turut membantu menjaga kelancaran arus, terutama pada pusat aktivitas masyarakat.
Kakorlantas meminta pola pencegahan ini terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan menjelang pengamanan akhir tahun.
Penegakan Hukum Mengandalkan Teknologi dan Edukasi
Total penindakan mencapai hampir dua juta perkara yang terdiri dari penindakan melalui ETLE statis dan mobile, tilang manual, serta teguran langsung. Proporsi teguran yang tinggi menunjukkan bahwa pendekatan edukatif masih menjadi prioritas untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
Teknologi dinilai berperan besar dalam menjaga objektivitas penegakan hukum. Kakorlantas kembali menegaskan bahwa penindakan harus berlangsung modern, konsisten, dan tetap mengedepankan keselamatan pengguna jalan.
Penanganan Balap Liar dan Perlindungan Pejalan Kaki Diperketat
Kegiatan penindakan balap liar dan pengamanan pejalan kaki juga menjadi fokus. Patroli malam, pemeriksaan kendaraan, dan pengawasan area rawan kerumunan dilaksanakan secara intensif untuk menekan pelanggaran yang berpotensi membahayakan masyarakat.
Perlindungan pejalan kaki diarahkan pada zona sekolah, penyeberangan, dan kawasan publik dengan tujuan menciptakan ruang jalan yang lebih aman.
Data Kecelakaan Menjadi Bahan Evaluasi Pascaoperasi
Selama pelaksanaan, data kecelakaan lalu lintas di seluruh wilayah dihimpun sebagai dasar pemetaan ulang titik rawan. Jumlah insiden, korban, dan kerugian material menjadi indikator bagi Polda jajaran untuk merumuskan strategi mitigasi lanjutan, termasuk rekayasa lalu lintas dan penguatan pengawasan pada jam berisiko.
Kakorlantas meminta laporan evaluasi dari masing-masing wilayah disampaikan segera sebagai bagian dari analisis pascaoperasi.
Sentimen Publik Stabil dan Didominasi Apresiasi
Pemantauan media menunjukkan sentimen publik yang cenderung positif sepanjang operasi berlangsung. Aktivitas razia serentak dan penindakan balap liar menjadi topik yang paling banyak dibicarakan. Beberapa wilayah bahkan dinilai memiliki strategi komunikasi publik yang sangat efektif sehingga dapat menjadi acuan bagi daerah lain.
Arahan Pascaoperasi untuk Seluruh Jajaran
Sebagai tindak lanjut, Kakorlantas mengeluarkan delapan arahan strategis, mulai dari penguatan kegiatan pre-emtif dan preventif, optimalisasi ETLE, peningkatan patroli malam, hingga konsolidasi di seluruh tingkat kewilayahan. Seluruh jajaran diminta menyampaikan laporan lanjutan maksimal tiga hari setelah arahan diterima.
Operasi Zebra 2025 berakhir dengan capaian yang dinilai stabil dan terukur. Polantas di seluruh Indonesia diharapkan terus menjaga konsistensi dan kualitas pelayanan publik demi meningkatkan keselamatan berlalu lintas secara berkelanjutan.