Pada tanggal 21 Agustus 2024, Polri memperingati untuk pertama kalinya Hari Juang Polri. Momen bersejarah ini tidak lepas dari perjuangan panjang yang dimulai oleh Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi. Perjuangan 14 tahun yang penuh dedikasi ini akhirnya berbuah manis dengan diresmikannya Hari Juang Polri, sebagai tonggak penting dalam sejarah perjalanan Polri dan bangsa Indonesia.
Latar Belakang Perjuangan
Selama 78 tahun, sejak tahun 1946, Polri hanya memiliki satu peringatan utama, yakni Hari Bhayangkara yang dirayakan setiap 1 Juli. Namun, Komjen. Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi merasa bahwa sejarah Polri memiliki momen lain yang tak kalah penting, yaitu peran Polisi Istimewa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang terjadi pada 21 Agustus 1945. Hari itulah yang kemudian ia perjuangkan untuk diabadikan sebagai Hari Juang Polri.
Upaya Wachyunadi dimulai pada tahun 2010. Ia melihat bahwa sejarah penting ini belum sepenuhnya diakui secara resmi oleh Polri. Melalui riset mendalam dan kontemplasi panjang, Wachyunadi mulai merangkai sejarah yang terlupakan ini, mengangkat kembali peran Polisi Istimewa dalam melucuti senjata Jepang dan mendistribusikannya kepada para pejuang kemerdekaan. Peristiwa tersebut terjadi di Surabaya dan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah bangsa.
Tantangan dalam Perjalanan
Namun, perjalanan untuk menjadikan 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri tidak mudah. Komjen. Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi menghadapi banyak tantangan, baik dari segi birokrasi maupun perbedaan pendapat di kalangan internal Polri. Ia harus meyakinkan banyak pihak bahwa momen ini pantas untuk diabadikan. Selama bertahun-tahun, ia mengajukan proposal dan melakukan diskusi dengan berbagai pihak, termasuk para senior Polri, sejarawan, dan pakar-pakar sejarah.
Wachyunadi juga menghadapi tantangan dalam menggali bukti sejarah yang mendukung perjuangannya. Ia melakukan penelitian mendalam, bahkan menulis tiga buku penting yang merangkum perjalanan panjang Polri dalam sejarah Indonesia, salah satunya berjudul Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki: Jejak Sejarah Perjuangan Polri. Buku ini menjadi salah satu landasan penting yang kemudian mendorong terbentuknya Hari Juang Polri.
Puncak Pencapaian
Setelah perjuangan panjang selama 14 tahun, akhirnya pada tanggal 22 Januari 2024, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menandatangani Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 95/I/2024 yang secara resmi menetapkan 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri. Keputusan ini menjadi puncak dari kerja keras Komjen. Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi dan semua pihak yang mendukung inisiatif ini.
Dalam sambutannya pada upacara peringatan perdana di Surabaya, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan penghormatan khusus kepada Wachyunadi sebagai penggagas Hari Juang Polri. Kapolri juga menekankan pentingnya momen ini sebagai inspirasi bagi generasi muda Polri untuk menggali nilai-nilai perjuangan dan menerapkannya dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
Pada acara sarasehan yang digelar sehari sebelum upacara, Wachyunadi juga diundang sebagai narasumber, bersama dengan sejarawan Jawa Timur Prof. Aminuddin Kasdi dan Ketua Komunitas Begandring Surabaya, Achmad Zaki Yamani. Di momen tersebut, Wachyunadi menyerahkan dua buku karyanya kepada Kapolri, yang menjadi simbol perjuangan panjangnya untuk mengabadikan sejarah Polri.
Baca juga: Kapolri: Hari Juang Polri Menjadi Ajang untuk Menggelorakan Semangat Generasi Muda
Arti Penting Hari Juang Polri
Hari Juang Polri memiliki makna yang sangat mendalam bagi Polri dan bangsa Indonesia. Peringatan ini tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga menjadi simbol semangat dan dedikasi yang harus terus dijaga oleh generasi Polri masa kini dan masa depan. Menurut Wachyunadi, Hari Juang Polri adalah pengingat bahwa Polri pernah berada di garis terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Peran Polisi Istimewa di masa itu menjadi contoh nyata bahwa Polri adalah bagian integral dari sejarah bangsa.
Wachyunadi berharap bahwa Hari Juang Polri akan terus menjadi inspirasi bagi Polri untuk terus melanjutkan perjuangan para pahlawan dan tetap solid dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bagi Wachyunadi, 21 Agustus adalah simbol perjuangan, keberanian, dan pengorbanan yang tidak boleh dilupakan.
Perjuangan Komjen. Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi untuk menetapkan Hari Juang Polri adalah contoh nyata dedikasi seorang patriot terhadap sejarah dan identitas Polri. Melalui riset yang mendalam, diskusi panjang, dan kegigihan yang tak tergoyahkan, Wachyunadi telah merajut sejarah yang akan terus dikenang oleh generasi mendatang.
Peringatan perdana Hari Juang Polri pada 21 Agustus 2024 bukan hanya sekadar upacara seremonial, tetapi merupakan puncak dari perjalanan panjang dan penuh tantangan. Ini adalah pencapaian besar bagi Wachyunadi dan institusi Polri, yang kini memiliki momen bersejarah baru untuk dirayakan setiap tahun, sebagai bagian dari warisan perjuangan bangsa.
Penulis:
Christine Natalia