Site icon www.wartajaya.com

Medali Perunggu Disebut ‘Giveaway,’ Netizen Kecam Stasiun TV Nasional

Narasi 'Giveaway' Medali Gregoria

Narasi 'Giveaway' Medali Gregoria

Baru-baru ini, dunia maya Indonesia dikejutkan oleh sebuah kontroversi yang melibatkan salah satu stasiun televisi nasional. Kehebohan ini bermula dari laporan mengenai prestasi atlet bulu tangkis putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, yang berhasil meraih medali perunggu di ajang Olimpiade Paris 2024. Namun, narasi yang disampaikan oleh stasiun televisi tersebut dianggap tidak pantas dan merendahkan perjuangan Gregoria dengan menyebutnya medali Giveaway.

Dalam sebuah tayangan yang ditampilkan di televisi nasional, stasiun TV tersebut menyebutkan bahwa medali perunggu yang diraih oleh Gregoria sebagai “Medali Giveaway Pertama.” Istilah “giveaway” umumnya digunakan untuk merujuk pada hadiah yang diberikan secara cuma-cuma dalam konteks promosi atau acara tertentu. Namun, penggunaan istilah ini dalam konteks prestasi olahraga yang melibatkan kerja keras dan dedikasi tentu saja menimbulkan reaksi negatif dari publik.

Tangkapan layar dari tayangan tersebut yang kemudian diunggah oleh akun media sosial Instagram @terang_media, menunjukkan bagaimana stasiun TV tersebut memberikan judul “CERITA OLIMPIADE INDONESIA” dengan menampilkan ketiga atlet Indonesia yang meraih medali di Olimpiade Paris 2024. Selain Gregoria, atlet panjat tebing Veddriq Leonardo dan atlet angkat besi Rizki Juniansyah yang sama-sama meraih medali emas juga ditampilkan dalam tayangan tersebut. Namun, yang menjadi sorotan adalah narasi “Medali Giveaway Pertama” yang disematkan pada prestasi Gregoria.

Penggunaan kata “giveaway” dalam narasi tersebut memicu kemarahan di kalangan netizen. Banyak yang merasa bahwa istilah tersebut tidak pantas digunakan untuk menggambarkan hasil kerja keras seorang atlet yang telah melalui banyak tantangan untuk mencapai posisi tersebut. Publik pun beramai-ramai mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap stasiun televisi tersebut melalui berbagai platform media sosial.

Seorang netizen dengan tegas menulis, “Bisa masuk Olimpiade karena Gregoria mempunyai rangking yang baik dan itu merupakan perjuangan. Segitu kah apresiasi stasiun TV nasional?” Komentar ini mendapat banyak dukungan dari netizen lain yang juga merasa bahwa prestasi Gregoria seharusnya dihargai dengan lebih layak, bukan justru diremehkan dengan istilah yang tidak tepat.

Kekecewaan netizen semakin menjadi-jadi setelah mengetahui bahwa alasan Gregoria meraih medali perunggu adalah karena lawannya, Carolina Marin dari Spanyol, terpaksa mundur dari pertandingan akibat cedera. Meskipun Gregoria tidak bertanding dalam babak perebutan tempat ketiga tersebut, banyak yang berpendapat bahwa tetap butuh perjuangan besar untuk mencapai tahap itu, dan menganggap penggunaan istilah “giveaway” sebagai sesuatu yang tidak adil.

Baca juga: Pemilik Daycare Kasus Penganiayaan Balita di Depok Ditangkap Polisi

Tak lama setelah kontroversi ini menjadi viral, stasiun televisi tersebut akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi dan permintaan maaf melalui akun Instagram mereka @metrotv. Dalam pernyataan tersebut, mereka menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada Gregoria Mariska Tunjung dan menyadari bahwa narasi yang mereka gunakan dalam tayangan terkait medali perunggu tersebut salah dan tidak tepat.

“Kami menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada atlet peraih Medali Perunggu Gregoria Mariska Tunjung dan klarifikasi atas tayangan terkait perolehan medali Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 yang keliru dan tidak tepat,” tulis pihak stasiun televisi tersebut dalam postingan mereka.

Meskipun permintaan maaf telah disampaikan, banyak yang menilai bahwa hal tersebut tidak cukup untuk meredakan kekecewaan publik. Publik menuntut agar stasiun televisi tersebut lebih berhati-hati dan bijak dalam memilih kata-kata, terutama ketika menyangkut prestasi para atlet yang telah berjuang keras untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Permintaan maaf ini juga diikuti dengan tindakan penyuntingan narasi dalam tayangan tersebut. Narasi “Medali ‘Giveaway’ Pertama” yang sebelumnya mengarah pada Gregoria kini telah diganti menjadi “Gregoria raih Medali Perunggu di cabang bulu tangkis.” Meskipun demikian, reputasi stasiun televisi tersebut sudah telanjur tercoreng di mata publik.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi media massa untuk lebih menghargai prestasi para atlet dan tidak meremehkan kerja keras mereka dengan narasi yang tidak tepat. Prestasi di ajang olahraga seperti Olimpiade adalah hasil dari latihan yang tak kenal lelah, dedikasi, dan pengorbanan yang besar. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap prestasi tersebut diberikan apresiasi yang layak dan disampaikan dengan kata-kata yang menghargai usaha para atlet.

Kontroversi ini juga membuka mata banyak pihak mengenai pentingnya menjaga etika jurnalistik dalam melaporkan berita, terutama dalam hal yang menyangkut prestasi bangsa. Media massa memiliki tanggung jawab besar untuk menyampaikan informasi yang benar, akurat, dan menghargai semua pihak yang terlibat. Ketidakhati-hatian dalam penggunaan kata-kata tidak hanya dapat merugikan pihak-pihak yang diberitakan, tetapi juga dapat merusak reputasi media itu sendiri di mata publik.

Di tengah gegap gempita prestasi yang diraih para atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024, kontroversi ini menjadi noda yang tidak diinginkan. Diharapkan ke depannya, media massa dapat lebih bijak dalam menyampaikan berita, sehingga tidak ada lagi kontroversi serupa yang mencoreng prestasi bangsa. Gregoria Mariska Tunjung dan para atlet Indonesia lainnya layak mendapatkan penghargaan yang setimpal dengan kerja keras mereka, dan sudah sepatutnya media massa mendukung hal tersebut dengan menyampaikan berita yang positif dan membangun.

Sumber: Viva.

Exit mobile version