Site icon www.wartajaya.com

Pemilik Daycare Kasus Penganiayaan Balita di Depok Ditangkap Polisi

Kasus Penganiayaan Balita di Daycare di Depok

Kasus Penganiayaan Balita di Daycare di Depok

Wartajaya.com – Kasus penganiayaan terhadap balita di sebuah daycare di Kota Depok kembali mengguncang masyarakat. Pemilik penitipan anak tersebut, yang berinisial MI, telah ditangkap oleh pihak kepolisian. MI, yang juga dikenal sebagai influencer parenting, kini menyandang status tersangka setelah bukti rekaman CCTV menunjukkan tindak kekerasannya terhadap anak-anak yang dititipkan di daycare miliknya.

Penangkapan MI dilakukan oleh tim Satreskrim Polres Metro Depok pada Rabu (31/7) pukul 22.00 WIB di rumahnya di kawasan Harjamukti, Depok, Jawa Barat. Proses penangkapan berjalan tanpa perlawanan dari tersangka. Kombes Arya Perdana, Kapolres Metro Depok, mengungkapkan bahwa MI saat ini berada dalam tahanan Polres Metro Depok.

“MI ditangkap di rumahnya dalam kondisi baik, sekarang sudah berada di Polres Metro Depok. Penangkapan ini dipimpin oleh Kasat Reskrim, Kompol Suardi Jumaing,” ujar Kombes Arya Perdana kepada wartawan di kantornya, Jl Margonda, Kota Depok, tadi malam.

Kasus penganiayaan ini mencuat ke publik setelah rekaman CCTV yang menunjukkan tindakan kekerasan terhadap balita tersebar luas di media sosial. Orang tua korban yang melihat rekaman tersebut langsung melaporkannya kepada pihak berwenang. Polisi bergerak cepat dengan melakukan gelar perkara dan menetapkan MI sebagai tersangka.

“Kita sudah naik penyidikan sore tadi dan melakukan penangkapan. Penangkapan ini sudah berdasarkan penetapan tersangka,” jelas Kombes Arya Perdana.

Baca juga: Vonis Bebas Gregorius Ronald Tannur Jadi Potret Buram Penegakan Hukum di Indonesia

Dalam penyelidikan awal, MI mengakui perbuatannya setelah diperlihatkan bukti rekaman CCTV. “Yang bersangkutan mengakui bahwa dalam CCTV itu adalah dirinya, jadi tidak menyangkal melakukan kekerasan terhadap balita ini,” tegas Arya.

Pihak kepolisian kini mendalami kemungkinan adanya korban lain yang mengalami kekerasan serupa di daycare milik MI. Selain itu, polisi juga akan bekerja sama dengan ahli informasi dan teknologi (IT) untuk menganalisis video penganiayaan balita guna mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan mendetail.

Kasus ini memicu gelombang kekhawatiran dan kecaman dari masyarakat, khususnya para orang tua yang merasa cemas akan keselamatan anak-anak mereka yang dititipkan di tempat penitipan anak. Banyak yang mengecam tindakan kekerasan tersebut, apalagi dilakukan oleh seseorang yang dikenal sebagai influencer parenting dan seharusnya memberikan contoh yang baik.

“Ini sungguh mengecewakan dan mengerikan. Kami sebagai orang tua merasa sangat khawatir dan berharap pihak berwenang dapat mengusut tuntas kasus ini,” ujar salah satu orang tua yang tidak ingin disebutkan namanya.

Kasus ini juga mendorong evaluasi terhadap standar keamanan dan pengawasan di berbagai daycare di Indonesia. Pemerintah daerah diharapkan mengambil langkah tegas untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Evaluasi menyeluruh terhadap operasional daycare, termasuk latar belakang pemilik dan karyawan, perlu dilakukan demi menjamin keamanan dan kesejahteraan anak-anak.

Polisi juga menghimbau kepada masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih selektif dalam memilih tempat penitipan anak dan tidak segan melaporkan jika menemukan indikasi tindak kekerasan atau pelanggaran lainnya.

Kasus penganiayaan balita di daycare ini menyoroti perlunya perhatian lebih terhadap perlindungan anak di lingkungan pendidikan dan penitipan. Masyarakat berharap pihak berwenang dapat menegakkan hukum seadil-adilnya terhadap pelaku kekerasan dan meningkatkan upaya pencegahan serta pengawasan.

“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi. Kami berharap keadilan dapat ditegakkan dan kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang,” kata Kombes Arya Perdana.

Penyelidikan terhadap MI masih terus berlanjut, dengan polisi berupaya mengumpulkan bukti tambahan dan menggali informasi dari saksi-saksi lainnya. Masyarakat diajak untuk tetap waspada dan proaktif dalam menjaga keselamatan anak-anak mereka, terutama di lingkungan daycare dan institusi pendidikan.

Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak akan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dan memastikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi perkembangan mereka. Sementara itu, publik terus mengikuti perkembangan kasus ini dengan harapan bahwa keadilan dapat segera ditegakkan dan pelaku kekerasan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Sumber: Detik.

Exit mobile version