INTERNASIONAL

All Eyes on Rafah! Simbol Dukungan Dunia untuk Palestina

Wartajaya.com – Dalam beberapa pekan terakhir, warganet di berbagai platform media sosial ramai-ramai mengunggah ungkapan “All Eyes on Rafah”. Slogan ini merujuk pada kota Rafah di selatan Jalur Gaza, Palestina, yang kini menjadi pusat perhatian dunia akibat agresi brutal Israel. Jika diterjemahkan, “All Eyes on Rafah” berarti semua mata tertuju pada Rafah. Kota ini menjadi simbol perjuangan dan penderitaan lebih dari satu juta warga Palestina yang terkena dampak langsung dari konflik berkepanjangan tersebut.

Pada 6 Mei lalu, pasukan militer Israel menyerbu Rafah dan mengambil kendali perbatasan dari sisi Palestina. Serangan ini memaksa Mesir menutup perbatasan dari sisinya, sehingga bantuan kemanusiaan tidak dapat memasuki Gaza. Rafah, yang sebelumnya menjadi satu-satunya jalur bagi dunia internasional untuk menyalurkan bantuan, kini terputus akibat penutupan tersebut.

Krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah dengan penutupan perbatasan ini. Ratusan ribu warga Palestina terpaksa mengungsi ke Rafah setelah wilayah utara dan tengah Gaza dibombardir habis-habisan oleh Israel. Tidak hanya terputusnya bantuan, kamp pengungsian di Rafah juga menjadi target serangan, menambah penderitaan warga sipil yang sudah teramat berat.

Pada 26 Mei, serangan udara Israel di sana menyebabkan kebakaran hebat yang menewaskan setidaknya 45 warga Palestina dan melukai 200 orang lainnya. Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan kompleks Hamas dan menewaskan dua pejabat senior Hamas. Namun, serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah.

Mayoritas negara di dunia mengutuk keras serangan Israel ini. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, menyebut serangan yang mengenai kamp pengungsian tersebut sebagai sebuah ketidaksengajaan. Namun, kecaman global tidak membuat Israel menghentikan serangannya. Pada 28 Mei, pasukan Zionis kembali menyerang kamp pengungsian di barat Rafah, menyebabkan 21 warga Palestina tewas. Militer Israel membantah telah melancarkan serangan di kawasan Al-Mawasi tersebut.

Gerakan “All Eyes on Rafah” semakin menggema di media sosial seiring dengan meningkatnya intensitas serangan Israel. Ungkapan ini mengajak publik internasional untuk memperhatikan kondisi di Rafah dan mendesak Israel agar menghentikan agresi brutalnya. Dilansir dari New York Times pada 29 Mei, slogan “All Eyes on Rafah” telah dibagikan lebih dari 38 juta kali di Instagram.

Menurut New York Times, ungkapan ini kemungkinan dipopulerkan oleh Rik Peeperkorn, kepala kantor Organisasi Kesehatan Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat, yang membuat komentar tersebut pada Februari lalu. Komentar ini kemudian digaungkan oleh kelompok-kelompok pro-Palestina dan organisasi-organisasi kemanusiaan, yang bertujuan untuk menarik perhatian publik pada krisis kemanusiaan di Rafah.

Peristiwa-peristiwa di Rafah telah memicu solidaritas global yang besar bagi Palestina. Melalui slogan “All Eyes on Rafah”, masyarakat dunia berusaha menekan Israel agar menghentikan serangan dan memberikan akses bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. Seruan ini juga mencerminkan keprihatinan dunia terhadap nasib warga Palestina yang terusir dari rumah mereka dan terperangkap di zona konflik tanpa perlindungan.

Gerakan ini tidak hanya terjadi di dunia maya, tetapi juga dalam berbagai aksi protes di berbagai negara. Dari Amerika Serikat hingga Eropa, warga turun ke jalan untuk menunjukkan dukungan mereka bagi rakyat Palestina dan mengecam tindakan Israel yang dianggap melanggar hak asasi manusia.

Meskipun situasi di Rafah masih sangat memprihatinkan, perhatian dan dukungan global memberikan harapan baru bagi warga Palestina. Tekanan internasional terhadap Israel diharapkan dapat memaksa mereka untuk menghentikan serangan dan membuka kembali akses bantuan kemanusiaan.

Di tengah krisis ini, solidaritas dunia menunjukkan bahwa masih ada harapan bagi perdamaian dan keadilan di Palestina. Dengan terus menyuarakan “All Eyes on Rafah”, masyarakat internasional berupaya memastikan bahwa tragedi kemanusiaan ini tidak akan dilupakan dan bahwa mereka yang menderita akan mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan.

Dengan harapan dan solidaritas, dunia melihat ke Palestina, sebuah kota yang kini menjadi simbol perjuangan dan ketahanan rakyat Palestina. Semoga perhatian global ini dapat membawa perubahan positif dan membawa perdamaian yang sudah lama diidamkan oleh mereka yang terjebak dalam konflik berkepanjangan.

Baca juga: ICC Targetkan 5 Tokoh Kunci atas Dugaan Kejahatan Perang di Gaza

Sumber: CNN.

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button