WARTAJAYA.COM – PBNU menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya seratusan korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. PBNU meminta pihak yang bersalah ditindak tegas.
“Pihak yang bersalah harus ditindak dan dihukum. Ini tragedi yang sangat menyedihkan, harus dievaluasi menyeluruh siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden ini,” kata Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) dalam keterangan tertulis, Minggu (2/10/2022).
Gus Fahrur mengajak semua pihak untuk muhasabah selagi pertandingan dihentikan sementara untuk kepentingan investigasi. Dia mempertanyakan sepak bola yang seharusnya menyenangkan tapi berakhir mengerikan.
“Perlu dikaji apakah penanganan represif pihak keamanan dan penggunaan gas air mata sudah sesuai standar protap keamanan di stadion?” kata Gus Fahrur.
Dia mengajak para pecinta sepakbola untuk berpikir lebih rasional. Gus Fahrur mengajak semuanya berefleksi mengenai manfaat dan kerugian dari menonton bola di stadion.
“Apakah masih perlu sampai mengorbankan nyawa, belum lagi meninggalkan kewajiban salat bagi muslim, mungkin lebih baik menonton di televisi saja,” kata Gus Fahrur.
Baca juga: Kenaikan Harga BBM digugat ke MA!
Santunan PBNU
Gus Fahrur mengatakan PBNU juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Bantuan akan disalurkan melalui PCNU.
“PBNU akan memberikan santunan masing-masing Rp % juta kepada keluarga almarhum dan akan disalurkan melalui pengurus PCNU di kota dan kabupaten Malang,” kata Gus Fahrur.
“Bantuan santunan tersebut merupakan partisipasi salah satu pimpinan PBNU dan pengusaha jalan tol terkemuka, Bapak Jusuf Hamka (Babah Alun),” lanjut Gus Fahrur.
Gus Fahrur mengatakan, pemberian santunan itu bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat dalam situasi ekonomi yang cukup sulit. Bantuan nantinya akan diserahkan simbolis oleh Ketua Umum PBNU Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).
“Bantuan awal akan diserahkan secara simbolis oleh ketua umum PBNU pada 5 Oktober di Malang,” kata Gus Fahrur.
Sumber: news.detik.com