Wartajaya.com – Pemerintah berencana mengurangi impor LPG melalui rencana pemindahan kompor gas ke kompor listrik. Pergeseran penggunaan energi diyakini akan mengurangi konsumsi LPG, termasuk subsidi.
Ekonom Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menilai pendekatan ini sangat efektif dalam mengurangi konsumsi LPG. Apalagi pemerintah membagikan kompor listriknya secara gratis.
“Pasti akan mengurangi LPG karena ini sifatnya menggantikan kompos yang sudah ada. Ini pemaksaan yang memang untuk mengurangi itu,” kata Anthony dikutip dari merdeka.com, Jakarta, Selasa (20/9).
Dia menilai migrasi penggunaan kompor listrik tidak hanya untuk mengurangi impor LPG pemerintah. Namun juga mengatasi masalah lainnya, yaitu kelebihan pasokan listrik di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Masalah impor LPG yang besar ini dikombinasikan solusinya dengan masalah PLN yang surplus listrik,” kata Anthony.
Sehingga menurutnya rencana migrasi kompor listrik ini bukanlah kebijakan yang tepat. Karena dari sisi pengguna, dalam hal ini masyarakat juga belum cukup siap.
Mengingat konsumsi listrik rumah tangga masih tergolong tinggi pada golongan 1300VA ke bawah. Sehingga mereka perlu meningkatkan daya untuk menggunakan kompor listrik.
Tentu saja hal ini tidak serta merta menyelesaikan masalah, karena tagihan listrik akan meningkat seiring dengan penggunaan kompor listrik.
“Jadi ini kebijakan yang dipaksakan terutama bagi masyarakat kecil,” kata dia.
Anthony menduga setelah kompor listrik dibagikan kepada masyarakat secara gratis, perlahan pemerintah akan melakukan penyesuaian harga LPG. Pelan-pelan subsidinya dicabut dan harga gas ini menjadi lebih mahal.
Pada akhirnya masyarakat akan dihadapkan pada pilihan sulit. Kembali menggunakan kompor gas dengan harga LPG yang lebih mahal, atau menggunakan kompor listrik dengan konsekuensi konsumsi listrik yang bertambah.
“Jadi masyarakat jadi serba sulit. Pakai LPG lagi harganya mengikuti nilai keekonomian, pakai kompor listrik mereka tidak mampu bayar listriknya,” pungkasnya.
Baca juga: Kenaikan Harga BBM digugat ke MA!