Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikeras akan memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Padahal sejumlah kalangan, mulai dari pakar, ekonom, dan anggota DPR menolak jika pemindahan dilakukan di masa pandemi Covid-19.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menjelaskan, pembangunan ibu kota negara (IKN) menjadi salah satu lokomotif pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.
Fadjroel mengemukakan total pembiayaan yang dibutuhkan untuk IKN mencapai Rp 500 triliun. IKN, kata dia, tentu akan menarik investasi yang cukup besar dari sektor swasta.
“Juga menarik tenaga kerja. Menurut penghitungan Bappenas, untuk pembangunan konstruksi Rp 1 triliun bisa menarik 14 ribu tenaga kerja. Bahkan di tahun pertama pembangunan IKN bisa menyerap 100 ribu tenaga kerja,” ujarnya kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Fadjroel lantas angkat bicara mengenai sejumlah pihak yang mengkritik keras langkah pemerintah tetap ‘kekeuh’ membangun IKN. Pemerintah mengatakan siap mendengar berbagai masukan perihal IKN.
“Terima kasih untuk semua kritik dan masukan berbagai pihak. Pemerintah akan mendengarkan semuanya, agar didapatkan hasil ideal di mana IKN mencerminkan kepentingan semua pihak,” katanya.
Halaman Selanjutnya >> Ini Lokasi Groundbreaking IKN