Presiden Tanzania, John Magufuli, menyebut pemerintahnya tidak akan menerapkan lockdown dan vaksinasi COVID-19. Ia menyebut Tuhan dan obat-obatan tradisional, seperti terapi menghirup uap, akan melindungi warga dari ancaman virus lebih baik daripada vaksin Corona buatan asing.
“Vaksin tidak baik. Kalau memang bermanfaat, maka orang-orang kulit putih sudah dari dulu membawa vaksin untuk HIV-AIDS,” kata John dalam pidatonya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/1/2021).
“Saya tahu ada beberapa warga Tanzania yang divaksin di luar negeri, mereka pulang membawa jenis virus Corona yang aneh. Tetap kokoh jangan takut,” lanjutnya.
Tanzania sendiri berhenti melaporkan perkembangan kasus COVID-19 di wilayahnya pada pertengahan 2020. Saat itu dilaporkan pada WHO ada 509 kasus dan 21 kematian. Kebijakan pemerintahan Magufuli selama ini diketahui cenderung bertentangan dengan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tidak ada atau minim penerapan hal-hal seperti pemakaian masker atau menjaga jarak.
John beberapa kali menuduh protokol COVID-19 sebagai konspirasi internasional. Di bulan Mei 2020 silam ia sempat menolak penggunaan alat tes corona karena diklaim hasil tes sampel pepaya dan kambing pun bisa keluar positif.
Simak Video “Kemenkes Imbau Calon Penerima Vaksin Corona Jujur saat Skrining“
[Gambas:Video 20detik]
(fds/kna)