Jakarta –
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus aktif Corona selalu naik setelah libur panjang. Satgas mengatakan masyarakat sedang menggali kuburannya sendiri jika tak belajar dari pengalaman.
“Setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan persen daerah yang tak patuh protokol kesehatan dan selalu berawal dari event libur panjang. Kemudian, meskipun testing mingguan meningkat, hal baik tersebut tak dibarengi dengan penurunan kasus aktif,” jelas Wiku dalam jumpa pers yang disiarkan YouTube BNPB, Kamis (24/12/2020).
Wiku mengatakan kenaikan kasus aktif ini merupakan bukti bahwa masyarakat masih ceroboh dalam mematuhi protokol kesehatan. Padahal pandemi Corona belum berakhir.
“Ini adalah bukti masyarakat masih ceroboh sehingga mereka membahayakan diri sendiri dan orang lain di tengah pandemi yang belum berakhir ini,” jelas dia.
Wiku mengingatkan, jika keadaan ini dibiarkan terus menerus, masyarakat seperti sedang menggali kuburannya sendiri.
“Jika keadaan ini terus berlangsung, ini seperti kondisi di mana masyarakat menggali kuburnya sendiri,” ungkap Wiku.
Wiku juga menjabarkan data terkait kenaikan kasus aktif setelah momen libur panjang. Data itu dimulai sejak pertengahan 2020 ketika ada libur panjang pada 22-25 Mei.
“Kenaikan kasus aktif semakin lama semakin cepat. Sebelumnya, pada periode Maret hingga Juli, kasus aktif meningkat dari 1.107 kasus menjadi 37.342. Dan ini membutuhkan waktu 4 bulan. Peningkatan kasus aktif ini juga diikuti dengan peningkatan testing mingguan hingga 50 persen. Pada periode ini peningkatan dibarengi dengan event libur panjang Idul Fitri pada 22 sampai 25 Mei 2020,” tuturnya.
(rdp/gbr)