Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/wartajaya.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Kritik soal kerumunan di Pasar Tanah Abang, anggota DPR: pemprov DKI tak siap antisipasi - www.wartajaya.com
NASIONAL

Kritik soal kerumunan di Pasar Tanah Abang, anggota DPR: pemprov DKI tak siap antisipasi

JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengkritik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menangani penyebaran Covid-19 seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta beberapa hari terakhir.

Ia menilai, ada ketidaksiapan dari Pemprov DKI terhadap antisipasi membeludaknya pengunjung pasar menjelang Lebaran.

“Aparat pemerintah di daerah tidak siap terhadap antisipasi gejolak membeludaknya Pasar Tanah Abang. Ketidaksiapan ini terlihat dari tidak adanya penyekatan, tidak ada penutupan pintu-pintu masuk transportasi menuju ke Tanah Abang,” kata Rahmad dalam keterangannya, Minggu (2/5/2021).

Baca juga: Wakil Ketua DPRD: Jangan Cuma Sorot Tanah Abang, Tempat Umum Kalangan Atas Juga Padat

Politikus PDI-P itu mengatakan, antisipasi baru dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta justru setelah adanya kerumunan di area pasar.

Rahmad mengaku sudah melihat video membeludaknya pengunjung di Pasar Tanah Abang dalam dua hari terakhir.

Melihat hal tersebut, ia menyayangkan dan mencemaskan keramaian pengunjung pasar yang menurutnya, sama sekali tidak menjaga jarak.

“Keadaan itu sudah mengkhawatirkan terhadap kemungkinan potensi paparan Covid-19,” ujar dia.

Kerumunan di Pasar Tanah Abang, menurut dia, seolah bertolak belakang dengan langkah pemerintah pusat mengendalikan penyebaran Covid-19.

Ia pun menyebutkan, salah satu langkah pemerintah mengendalikan penyebaran Covid-19 adalah dengan melarang mudik Lebaran 2021.

“Tetapi, di Pasar Tanah Abang seperti seolah-olah tidak ada takutnya terhadap masa pandemi Covid-19,” kata dia.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD: Jangan Cuma Sorot Tanah Abang, Tempat Umum Kalangan Atas Juga Padat

Keramaian di Pasar Tanah Abang itu, kata Rahmad, sangat mengkhawatirkan semua pihak karena pengunjung yang berbelanja tidak menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Menurut Rahmad, pengunjung di Pasar Tanah Abang terlihat tidak menjaga jarak sebagai salah satu protokol kesehatan di masa pandemi.

Oleh karena itu, dia meminta agar koordinasi dari Pemprov, aparat keamanan, dan Satuan Tugas (Satgas) DKI Jakarta diperkuat untuk mencegah kerumunan tersebut terjadi kembali di kemudian hari.

“Kita harus segera konsolidasi, gubernur, Satgas daerah, dan aparat keamanan TNI-Polri untuk mengkanalisasi supaya segera diurai. Sehingga tidak sampai terjadi penumpukan pengunjung lagi. Apalagi jika sampai sore hari,” papar dia.

Lebih lanjut, politikus PDI-P ini menilai, seharusnya keraimanan di Pasar Tanah Abang dapat diantisipasi.

Antisipasi itu dilakukan mulai dari Pemprov ke masyarakat Jakarta yang akan berkunjung ke pusat perbelanjaan tradisional dan modern menjelang Lebaran.

“Semestinya bisa dikonsolidasikan, dipersiapkan dengan baik menyikapi lonjakan pengunjung ke pasar Tanah Abang,” tutur dia.

Namun, bak nasi sudah menjadi bubur, Rahmad mengatakan, kerumunan telah terjadi di Pasar Tanah Abang, sehingga hal ini seharusnya dapat menjadi pembelajaran mahal bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Dinas terkait di Pemprov DKI.

Baca juga: Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Satgas Covid-19 Sarankan Masyarakat Belanja Daring

Ia menyarankan, apabila Pemprov DKI kewalahan dalam mengantisipasi kerumunan, dapat berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengarahkan masyarakat yang ingin ke Pasar Tanah Abang.

“Bisa saja warga masyarakat dihentikan dulu untuk sementara waktu tidak diperbolehkan masuk ke Pasar Tanah Abang, karena situasi tidak memungkinkan atau karena pasar melebihi kapasitas,” ujar dia.

Rahmad mengingatkan, situasi pandemi Covid-19 di India bisa terjadi di Indonesia apabila kerumunan seperti di Pasar Tanah Abang terus dibiarkan.

Pemprov DKI, dimintanya untuk tidak lelah mengedukasi, memberikan sosialisasi terhadap masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan salah satunya menghindari kerumunan.

“Jangan sampai kerumunan itu terjadi lagi. Ingat, yang paling efektif itu adalah menetapkan prokes. Kita juga himbau warga masyarakat jangan paksakan untuk ke pasar Tanah Abang, atau pasar lain yang sangat ramai,” kata Rahmad.

Baca juga: Belajar dari Ramainya Pasar Tanah Abang, PKB Minta Tempat Wisata Ditutup Selama Libur Lebaran

Sebelumnya, Sekretaris DKI Jakarta Marullah Matali menuturkan, pengunjung di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (1/5/2021) kemarin, hampir 200 persen dari kapasitas.

Hal tersebut ia ungkapkan untuk menanggapi video viral di media sosial yang menunjukkan kerumunan pengunjung di Pasar Tanah Abang pada Sabtu (1/5/2021) dan Minggu (2/5/2021).

“Informasi yang kami dapat dari Direktur Pasar Jaya bahwa kasus yang kemarin Sabtu saja sudah hampir 200 persen dari kapasitas Pasar Tanah Abang,” kata Marullah dalam apel di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu.

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button