Kerumunan pasar Tanah Abang, PDIP kritik keras pemprov DKI
“Seharusnya sewaktu klaster perkantoran naik, sudah harus diantisipasi bahwa kalau kalangan terdidik saja mulai abai, apalagi yang umum,” kata Gilbert saat dihubungi, Senin (3/5).
Gilbert menilai membeludaknya pengunjung di Pasar Tanah Abang menunjukkan tidak adanya pengawasan dari Pemprov DKI.
“Seharusnya sudah harus ditutup pintu masuk dan parkiran. Tetapi karena kesannya pengarahan dan pengawasan dari Pemprov tidak ada, sehingga hal ini terjadi,” ujarnya.
Politikus PDIP itu lantas menyoroti sikap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang tidak fokus mengurus Jakarta. Menurutnya, Anies kini lebih sibuk mengurus hal remeh temeh.
“Sibuk sebagai food vlogger, membangun Tugu Sepeda, menuai padi di provinsi lain, ziarah hingga bermalam, dan lain-lain. Semuanya hal remeh temeh, yang prinsip jadinya kesannya terlupa,” kata dia.
Kerumunan pengunjung beberapa waktu terakhir terjadi di Pasar Tanah Abang. Pada Minggu (2/5) diperkirakan ada sekitar 100 ribu pengunjung yang memadati pasar tersebut.
Sejumlah langkah diambil Pemprov DKI untuk mencegah kejadian terulang, diantaranya menerapkan sistem buka-tutup pasar hingga berkoordinasi dengan PT. Kereta Commuter Indonesia terkait penyesuaian jadwal operasional kereta commuter line (KRL) di Stasiun Tanah Abang.
(yoa/fra)