NASIONAL
PKS: Reshuffle Jangan Hanya Sekadar Akomodasi Politik dan Bagi-bagi Kursi
Reshuffle kabinet kian kencang menjadi wacana publik. Perombakan kabinet kabarnya akan segera diumumkan Presiden Jokowi dalam waktu dekat. Jika benar, maka di periode kedua Jokowi sudah dua kali melakukan bongkar pasang kabinet.
“Presiden tentu punya pertimbangan. Tapi kita berharap langkah tersebut dilakukan dengan mengutamakan pertimbangan perbaikan kinerja pemerintahan untuk kepentingan masyarakat, untuk menunaikan berbagai janji kampanyenya, serta dengan mempertimbangkan aspirasi dan kritik masyarakat. Sehingga kesan yang ditangkap bukan sekadar pertimbangan akomodasi politik saja,” kata Fathul Saat dimintai tanggapan, Rabu (21/4).
“Seperti beberapa perombakan kabinet yang pernah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Bahkan hal itu pun menjadi janjinya saat kampanye Pilpres 2014 untuk membangun kabinet kerja dan tidak terjebak untuk sekadar bagi-bagi kursi,” sambung dia.
Dengan adanya perombakan kabinet, seharusnya seluruh janji pemerintahan Jokowi yang sampai saat ini masih banyak ditunggu oleh masyarakat dapat ditunaikan. Fathul mengatakan PKS ingin agar pemerintah sukses, apalagi Jokowi memasuki tahun kedua di periode keduanya.
“Bagi oposisi, kritik yang kita lakukan semata-mata demi perbaikan kinerja pemerintah juga. Karena jika pemerintah sukses dan sesuai ekspektasi masyarakat, maka yang mendapat manfaatnya adalah kita semua, bangsa Indonesia,” pungkas Fathul.
Reshuffle kali ini terkait pengangkatan Menteri Investasi yang dikabarkan akan dijabat Bahlil Lahadila serta Kepala BRIN dengan dua nama kandidat kuat Rektor IPB Arif Satria dan Kepala LIPI Tri Handoko.