28 Jasad Ditemukan dalam Kecelakaan Pesawat American Airlines dan Helikopter Black Hawk
Wartajaya.com – Tim pencarian korban kecelakaan udara yang melibatkan pesawat komersial American Airlines dan helikopter militer Black Hawk mulai menunjukkan perkembangan. Hingga saat ini, sebanyak 28 jasad telah ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
Insiden tragis yang terjadi pada Rabu (29/1/2025) malam waktu setempat itu berlangsung dekat Bandara Nasional Reagan, Washington DC. Menurut laporan dari The Guardian, tidak ada korban yang berhasil selamat dalam kecelakaan tersebut.
Kepala Pemadam Kebakaran dan Layanan Medis Darurat Washington DC, KJohn A. Donnelly, menyampaikan bahwa kondisi cuaca ekstrem menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi.
“Kami tidak yakin ada yang selamat dari kecelakaan ini,” ujarnya. Meski demikian, Donnelly optimistis pihaknya akan menemukan seluruh jasad korban.
Proses pencarian difokuskan di sekitar Sungai Potomac, lokasi jatuhnya pesawat dan helikopter pascatabrakan. Pesawat komersial tersebut membawa 64 orang, termasuk penumpang dan kru. Sementara helikopter Black Hawk diketahui mengangkut tiga prajurit militer AS.
Tim penyelamat yang terdiri dari berbagai instansi dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi. Menghadapi kondisi perairan yang dingin dan arus yang kuat, mereka bekerja ekstra hati-hati agar seluruh jasad dapat ditemukan dan diidentifikasi.
Kecelakaan ini terjadi saat pesawat American Airlines mendekati landasan pacu 33 Bandara Nasional Reagan setelah terbang dari Kansas. Menjelang pendaratan, pesawat tersebut bertabrakan dengan helikopter militer yang juga tengah berada di jalur udara.
Menurut laporan dari Sky News, komunikasi sempat terjadi antara petugas pengawas lalu lintas udara dengan pilot American Airlines dan helikopter Black Hawk. Petugas awalnya menanyakan apakah pesawat bisa mendarat di landasan pacu yang lebih pendek. Pilot American Airlines mengonfirmasi bahwa pesawat dapat melakukan pendaratan di landasan pacu 33.
Namun, kurang dari 30 detik sebelum tabrakan terjadi, pengawas lalu lintas udara bertanya kepada pilot helikopter apakah telah melihat keberadaan pesawat komersial tersebut. Sesaat kemudian, pengawas kembali memberikan instruksi dengan mengatakan, “PAT 25 melintas di belakang CRJ.”
Nahas, komunikasi tersebut menjadi yang terakhir sebelum tabrakan tidak terhindarkan. Dalam hitungan detik, pesawat dan helikopter itu bertabrakan di udara.
Otoritas penerbangan Amerika Serikat dan tim investigasi kecelakaan udara telah mulai mengumpulkan data untuk menyelidiki penyebab pasti tabrakan ini. Analisis rekaman komunikasi dan kotak hitam dari kedua kendaraan udara akan menjadi kunci dalam investigasi tersebut.
Masyarakat dan pihak keluarga korban diminta bersabar menunggu perkembangan lebih lanjut. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan investigasi masih berlangsung.
Kecelakaan ini menambah daftar insiden tragis dalam dunia penerbangan yang memerlukan perhatian serius terkait keselamatan dan koordinasi di jalur udara.