Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/wartajaya.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Korban Penganiayaan, Faisal Hadapi Masa Depan Suram dengan Kerusakan Mata yang Parah!
Hot News

Korban Penganiayaan, Faisal Hadapi Masa Depan Suram dengan Kerusakan Mata yang Parah!

Wartajaya.com – Faisal, korban penganiayaan brutal oleh pria berinisial K, kini harus menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian setelah mengalami kerusakan serius pada mata kirinya. Dalam sebuah podcast bersama Denny Sumargo, Faisal yang ditemani oleh adik perempuannya, Mora, menceritakan pengalaman pahit yang harus dihadapinya. Kisah tragis ini menarik perhatian publik dan memicu simpati netizen.

Dalam peristiwa tersebut, mata kiri Faisal sempat dicungkil oleh pelaku hingga keluar dari tempatnya. Meskipun operasi telah dilakukan untuk mengembalikan kondisinya, Faisal harus menerima kenyataan bahwa penglihatannya kemungkinan besar tidak akan pulih. Kondisi ini diperburuk dengan ketidakpastian pada mata kanannya, yang masih dalam proses observasi.

“Mata kiri sudah dioperasi, tapi dokter bilang kemungkinannya sudah sangat kecil untuk bisa melihat lagi. Mata kanan pun kondisinya hanya 30 persen, dan masih akan diobservasi selama tiga bulan,” ungkap Mora, adik Faisal, pada Selasa (22/10/2024).

Beliau sendiri mengaku tidak ingat detil proses penyiksaan yang dialaminya. “Saya hanya ingat saat pemukulan, setelah itu saya pingsan. Pas pencongkelan mata, saya sudah tidak sadar,” jelasnya dengan nada lirih.

Kisah ini menjadi semakin memilukan saat diketahui bahwa ia adalah seorang ayah dari dua anak yang masih kecil. Istrinya telah meninggalkannya, dan kini ia harus berjuang seorang diri mengurus kedua anaknya di tengah keterbatasan fisik akibat penganiayaan tersebut. Beban berat ini harus ia tanggung di saat dirinya tengah berjuang untuk pulih.

Baca juga: Istri Agus Air Keras Diduga Menyelewengkan Donasi Rp1,5 Miliar

Dalam kesaksiannya, Faisal berusaha menyembunyikan kesedihannya di depan orang lain agar tidak membuat mereka tertekan. Namun, di balik sikap tegar yang ia tunjukkan, Faisal mengakui bahwa dirinya sering merasa rapuh saat sedang sendirian. “Saya gak mau orang lihat saya sedih, takut bikin mereka ikut drop. Tapi kalau lagi sendiri, ya nggak bisa bohong, rapuh juga,” katanya dengan suara bergetar.

Sikap tegarnya justru membuat netizen memberikan penghormatan dan simpati yang mendalam. Mereka membandingkan Faisal dengan Agus Salim, korban penyiraman air keras yang sebelumnya sempat ramai diperbincangkan. Bedanya, ia dinilai tidak menjual kesedihan dan tetap kuat meskipun menghadapi cobaan yang sangat berat.

Komentar-komentar di media sosial pun menunjukkan dukungan untuk Faisal. “Respect buat Bang Faisal, nggak menye-menye, nggak jual kesedihan, salut,” tulis salah satu netizen. “Anaknya masih kecil-kecil tapi dia tetap tegar. Tolong uang donasi buat Bang Faisal aja. Semoga lekas sembuh,” sambung komentar lainnya. Bahkan, beberapa netizen secara terbuka menyarankan agar donasi yang sebelumnya diberikan kepada Agus Salim dipindahkan ke Faisal, karena mereka merasa ia lebih pantas mendapatkannya.

Kendati banyak netizen yang memberikan dukungan, kejadian ini mengungkap sisi suram dari perlakuan kekerasan yang dialaminya. Tidak hanya secara fisik, namun secara mental Faisal juga harus berjuang keras untuk bertahan dalam situasi yang sangat menyakitkan. Di tengah simpati dan donasi yang mengalir, satu hal yang tetap tak terelakkan adalah masa depan yang kini tergantung pada proses pemulihan yang penuh ketidakpastian.

Kasus ini tidak hanya menggambarkan brutalnya tindakan kekerasan yang menimpa dirinya, tetapi juga menyoroti kurangnya perhatian masyarakat terhadap korban-korban kekerasan lainnya. Di saat yang sama, kisahnya menjadi simbol ketangguhan dalam menghadapi penderitaan, meskipun jalan menuju pemulihan masih panjang dan penuh tantangan. Netizen pun berharap keadilan dapat segera ditegakkan bagi korban dan pelaku mendapatkan hukuman setimpal.

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button