Netizen Kesal : Anggota DPR sebut KRL Hanya Chaos saat Lebaran dan Tahun Baru
WARTAJAYA — Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty mendadak viral usai sebut KRL chaos di Tahun Baru dan Lebaran saja. Hal ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan PT KAI. Saat itu ada diskusi terkait impor kereta bekas dari Jepang.
“Kita kan biasa chaos itu di Tahun Baru, kita kan biasa chaos di Lebaran, ini kan sudah lewat semua ke-chaos-an kita. Apakah ini memang suatu urgensi kalau kita tidak import ini chaos? Nah, juga menjadi pertanyaan bagi saya, Pak,” ujar Evita.
Sontak, pernyataannya itu langsung membuat gempar di jejaring media sosial. Banyak netizen mengaku kontra dengan pendapatnya karena KRL hampir selalu chaos setiap hari.
Baca juga: Tegas! PT KAI Tak Mau Damai dengan Oknum TNI-Polri Pencuri Besi Rel
“Bu dengan hormat, peak moment masyarakat naik KRL justru pada hari kerja dan jam sibuk, bukan hanya momen seperti tahun baru atau hari raya. Jadi kembali apakah akan chaos kalau tidak impor? Mungkin tidak chaos sekacau dibayangan ibu, tapi yg jelas akan sangat membantu masyarakat bu. You can win people’s heart by supporting this,” ujar @ar***onal.
“Naik krl cobain bu jangan asal ngmg chaos lebaran sama tahun baru aja,” cetus @f*kr***syah*7.
“Bedakan KAJJ dengan KRL Bu. KRL mas chaos alias padat bgt tiap hari kerja pas pagi dan sore-malam hari. Coba aja Bu main2 ke Manggarai pas jam berangkat atau pulang kerja, naik dari Bogor/Bekasi tujuan Jakarta,” ucap @si**anndy.
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tuai Kritik, Pemerintah Beri Penjelasan
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat, Evita menilai keinginan untuk impor kereta api bekas karena PT KAI tidak bisa merencanakan. Menurutnya, alasan impor kereta api bekas merupakan alasan baru.
“Salahnya adalah daripada gagalnya dalam perencanaan, kalau bapak benar perencanaan bapak tidak akan terjadi hal ini, bapak itu kan seharusnya udah tahu nih berapa jumlah kereta yang bapak miliki berapa yang sudah tua, sudah tidak bisa dipakai lagi berapa jumlah kenaikan penumpang ini kan bukan data yang tiba-tiba. Ini bapak sudah miliki dan harusnya jadi tolok ukur buat bapak dalam membuat penyelenggaraan,” tuturnya.
Baca juga: Bikin Malu, Oknum Polisi dan TNI Ditangkap Curi Besi Rel Kereta Api di Asahan